Halaqah yang ke dua belas “Penjelasan Kitab Al Qawa’idul Arba'” karangan Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi rahimahullah.
Beliau berkata,
الْقَاعِدَةُ الثَّانِيَةُ:
أَنَّهُم يَقُولُونَ: مَا دَعَوْنَاهُمْ وَتَوَجَّهْنَا إِلَيْهِمْ إِلاّ لِطَلَبِ الْقُرْبَةِ وَالشَّفَاعَةِ،
Mereka, yaitu orang-orang
musyrikin, orang-orang musyrik di zaman Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam, berkata, “Kami tidaklah menyembah sesembahan-sesembahan kami (seperti Latta, ‘Uzza, Manaah, Hubal, dan juga sesembahan-sesembahan yang lain), tidaklah kami berdo’a kepada mereka (sesembahan-sesembahan tersebut) dan kami menghadapkan peribadatan kami kepada mereka, kecuali dengan tujuan untuk mencari Al Qurbah dan Asy Syafa’ah.
1. Al Qurbah
Mereka ingin kedekatan kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla.
Bagaimana supaya mereka dekat dengan Allah?
Orang-orang musyrikin, mereka juga mengenal Allah Subhānahu wa Ta’āla (di dalam kaidah pertama).
Mereka juga meyakini Allah Subhānahu wa Ta’āla, akan tetapi sebatas Allah yang mencipta, memberikan rezeki, dan mengatur alam semesta.
Dan di sini, beliau mengatakan bahwasanya orang-orang musyrikin, diantara ucapan mereka “Tidaklah kami berdo’a kepada patung-patung (sesembahan-sesembahan) tersebut kecuali untuk mencari kedekatan.
Mereka merasa dirinya adalah orang yang jauh dari Allah karena terlalu banyak kemaksiatan (dosa) yang dilakukan.
Oleh karena itu mereka ingin kedekatan kepada Allah, dengan cara memberikan sebagian ibadah kepada sesembahan-sesembahan tersebut, yang mereka adalah orang-orang yang shalih, supaya sesembahan-sesembahan tersebut mendekatkan diri mereka kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla.
2. Asy Syafa’ah
Mereka ingin mendapatkan syafa’at dari sesembahan-sesembahan tersebut, syafa’at di sisi Allah Subhānahu wa Ta’āla.
Dan ucapan beliau rahimahullah di sini adalah ucapan yang berdasarkan dalil. Dan setelah ini beliau akan menyebutkan dalilnya.
Materi audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy.