الحمد لله والصلاة والسلام على رسول لله و على آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أم بعد
Halaqah yang ke dua puluh satu “Penjelasan Kitab Al Qawa’idul Arba'” karangan Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi rahimahullah.
Beliau berkata,
الْقَاعِدَةُ الثَّالِثَةُ:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ظَهَرَ عَلَى أُنَاسٍ مُتَفَرِّقِينَ فِي عِبَادَاتِهِمْ
Kaidah yang ke tiga,
“Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam muncul dan diutus oleh Allah Subhānahu wa Ta’āla di tengah-tengah manusia, yang mereka berbeda-beda di dalam ibadahnya.”
Artinya bukan satu (bukan satu sesembahan).
مِنْهُمْ مَنْ يَعْبُدُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ
“Diantara orang-orang musyrikin, ada yang menyembah matahari dan bulan.”
وَمِنْهُمْ مَنْ يَعْبُدُ الْمَلائِكَةَ
“Dan diantara mereka ada yang menyembah malaikat.”
وَمِنْهُمْ مَنْ يَعْبُدُ الأَنْبِيَاءَ وَالصَّالِحِينَ
“Dan ada diantara mereka ada yang menyembah para Nabi dan juga orang-orang shalih.”
وَمِنْهُمْ مَنْ يَعْبُدُ الأَشْجَارَ وَالأَحْجَارَ
“Dan ada diantara mereka ada yang menyembah pohon-pohonan demikian pula batu-batuan.”
Ini adalah semuanya termasuk orang-orang musyrikin. Menyembah kepada selain Allah, namun apa yang disembah selain Allah tersebut adalah sesuatu yang berbeda-beda. Ada diantara mereka yang menyembah matahari, bulan, Nabi, orang-orang shalih, pohon, batu.
Beliau shallallāhu ‘alaihi wa sallam diutus oleh Allah Subhānahu wa Ta’āla di tengah-tengah manusia yang berbeda di dalam ibadahnya.
Beliau mengatakan,
وَقَاتَلَهُمْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Kemudian Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam memerangi mereka.”
وَلَمْ يُفَرِّقْ بَيْنَهُمْ
“Dan Beliau tidak membedakan diantara mereka.”
Beliau shallallāhu ‘alaihi wa sallam ketika diutus oleh Allah Subhānahu wa Ta’āla kepada orang-orang musyrikin tersebut, mengajak mereka untuk bertauhid (mengesakan Allah Subhānahu wa Ta’āla), dan Beliau memerangi mereka semuanya, tidak membedakan satu dengan yang lain. Bahkan diperintahkan oleh Allah Subhānahu wa Ta’āla untuk memerangi orang-orang musyrikin dengan berbagai jenisnya.
Beliau mengatakan,
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى:
“Dan dalilnya adalah firman Allah Subhānahu wa Ta’āla,”
وَقَـٰتِلُوهُمۡ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتۡنَةࣱ وَیَكُونَ ٱلدِّینُ كُلُّهُۥ لِلَّهِۚ
[Surat Al-Anfal 39]
“Dan perangilah mereka (orang-orang musyrikin), sehingga tidak terjadi fitnah (kesyirikan) di permukaan bumi dan sehingga agama ini semuanya hanyalah untuk Allah Subhānahu wa Ta’āla.”
Perintah Allah Subhānahu wa Ta’āla kepada Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam dan juga para sahabat radhiyallahu ‘anhum untuk memerangi orang-orang musyrikin, yang mereka menyekutukan Allah Subhānahu wa Ta’āla dengan maksud supaya tidak lagi terjadi fitnah (kesyirikan) di bumi ini, sehingga agama (ibadah) ini semuanya hanya untuk Allah Subhānahu wa Ta’āla.
Allah memerintahkan untuk memerangi mereka semua tanpa membedakan antara satu dengan yang lain.
Materi audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy.